MATERI PPGD (PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT)
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang memberikan pertolongan dengan segera karena apabila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera maka dapat menimbulkan ketakutan atau menimbulkan kecacatan permanen. gawat darurat yang sering terjadi di Keadaan masyarakat antara keadaan lain seseorang yang mengalami henti nafas, henti jantung, tidak sadarkan diri,kecelakaan, cedera, misalnya patah tulang, kasus stroke, kejang, keracunan dan korban bencana.
Pada kegiatan alam bebas yang sering dilakukan, misalnya mendaki gunung, panjat gunung, menjelajah hutan, arung jeram, menjelajah goa dan lain-lain. kemungkinan timbulnya kecelakaan besar misal, hilang di hutan, jatuh dari tebing, tengelam, dsb. Kemungkinan untuk sembuh atau selamat akan lebih besar jika korban ditangani secepat mungkin, disinilah pentingnya PPGD. Pertolongan pertama yang diberikan pada korban akan sangat membantu paramedis dalam penanganan selanjutnya.
Jadi dengan memakai dasar PPGD diharapkan dapat menanggulangi kecelakaan yang terjadi pada orang maupun diri sendiri sehingga dapat menyelamatkan korban. PPGD merupakan pemberian bantuan dan perawatan yang pertama kali diberikan kepada penderita/korban dengan cepat dan tepat. Pertolongan ini adalah langkah awal sebelum diteruskan ke paramedis.
Bahasa Inggris TUJUAN
Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Harus memikirkan satu bentuk mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat kejadian, selama perjalanan menuju sarana kesehatan, bantuan di fasilitas kesehatan sampai pasca kejadian cedera. Tercapainya kualitas hidup penderita pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari seluruh rangkai pertolongan yang diberikan.
Tujuan dari PPGD antara lain:
Mencegah bahaya kematian atau mempertahankan hidup
Cegah cacat
Gejala penurunan kondisi fisik
Mencegah infeksi
Mengurangi rasa sakit
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian PPGD
PPGD(Pertolongan Pertama Gawat Darurat) adalah pemberian pertolongan pertama kali diberikan pada korban dengan cepat dan tepat,setelah diberikan pertolongan pertama,maka korban perlu ditangani oleh pihak dokter untuk perawatan lanjutan.
Pemeriksaaan ABCD
Kontrol jalan napas (Jalan Nafas)
pastikan korban tidak sadar
Dengan cara menyentuh atau menggoyangkan secara halus dan berteriak memanggil. Hati-hati pada korban trauma (kecelakaan) di kepala dan leher. Kesalahan pergerakan akan menyebabkan kelumpuhan otot pernafasan. Apabila korban sadar (dapat berbicara) berarti tidak ada masalah dengan jari nafasnya.
Sambatan nafas:
Total; sulit bernafas, memegangi leher
Parsial: seperti ngorok, mengi, kumur.
Dalam beberapa kasus dimana korban tidak ada respon.lidah menjadi penyebab tersumbatnya jalan nafas, karena pada saat kehilangan kesadaran otot-otot akan lumpuh termasuk otot dasar lidah akan jatuh ke belakang sehingga jalan nafas tertutup
Bila penderita tidak sadar mintalah bantuan orang terdekat dalam melakukan bantuan;
Posisi korban untuk melakukan RJP yang efektif, korban harus terlentang dan berada pada permukaan yang keras;
Buka jalan nafas
Untuk membuka jalan nafas, kepala korban diposisikan ekstensi (tengadah kepala) untuk menghindari sumbatan jalan nafas oleh lidah. Benda asing atau sisa muntahan yang terlihat dalam mulut harus segera dikeluarkan secara cepat dan seksama.
Ada dua cara untuk mendekakan jalan nafas, antara lain:
a. Tekan dahi dan angkat;
b. Pendorong rahang bawah.
Teknik mempertahankan jalan napas
Pada penderita kasus henti napas maka tindakan untuk membuka jalan napas dan memberikan ventilasi harus segera dilakukan.
1. Manuver mengangkat dagu
Empat jari salah satu tangan diletakan di bawah rahang , ibu jari di atas dagu, kemudian secara hati-hati diangkat ke depan,manuver ini tidak boleh menyebabkan posisi kepala hiperekstensi. Bila perlu ibu jari digunakan untuk membuka mulut atau bibir.
2. Dorongan rahang
Mendorong angulus mandibula kanan dan kiri ke depan dengan jari-jari kedua tangan sehingga gigi bawah berada di depan gigi atas, kedua ibu jari membuka mulut dan kedua telapak tangan menempel pada kedua pipi penderita untuk imobilisasi kepala. Tindakan jaw thrust, buka mulut dan head tilt disebut triple airway manuver.
Bantuan pernafasan (bantuan pernafasan)
tentukan korban tidak bernapas
Penolong menekan telinga diatas mulut dan hidung korban dan kemudian terus mempertahankan jalan nafas lalu memperhatikan dada korban. Penolong harus:
Melihat gerakan dada naik turun;
Mendengarkan udara keluar pada waktu ekspirasi;
Merasakan adanya aliran udara.
Pertolongan pernafasan buatan
Dari mulut ke mulut;
Dari mulut ke hidung.
Dalam pernafasan atau denyut nadi rumus 10*2 yang dimaksud adalah 10 kali pompa 2 kali nafas buatan.
1. Teknik memberikan nafas buatan
Respon konstan;
Mohon bantuannya;
Buka jalan nafas;
LDR 3-5 menit;
Jika tidak bernafas, beri 2-5 kali;
Periksa nadi carotis 5-10 detik;
Jika nadi berdenyut, lanjutkan memberikan napas buatan.
Penunjang sirkulasi (pemeriksaan nadi)
Tentukan adanya denyut nadi dan hentikan pendarahan besar. Henti jantung ditandai dengan adanya denyut nadi pada arteri besar dari korban yang tidak sadar. Pemeriksaan nadi dilakukan dengan cara meraba secara lembut arteri karotis.
Secara umum dapat dikatakan bila jantung berhenti berdenyut, maka pernafasan akan langsung mengikutinya, namun keadaan ini tidak berlaku sebaliknya. Seseorang akan mengalami kegagalan pernafasan dengan jantung yang masih berdenyut, tetapi dalam waktu singkat akan diikuti henti jantung karena kekurangan oksigen.
Prinsip-Prinsip PPGD
Langkah-langkah dasar jika timbul keadaan darurat :
Jangan panik, kuasai keadaan, bertindak cekatan dan jangan lambat
Lindungi penderita dari keadaan yang membahayakan / memperberat luka
Memberikan pertolongan pertama sedini mungkin. Jika lokasi korban atau kecelakaan sangat berbahaya dan sulit untuk melakukan pertolongan, pindahkan korban dengan hati-hati, perhatikan pernafasan dengan detak jantung
Tenangkan penderita. Dalam melakukan perawatan gunakan peralatan korban terlebih dahulu
Setelah keadaan darurat teratasi, periksa kemungkinan luka-luka lain/penderita
Setelah pertolongan pertama dilakukan dan korban telah tenang dan aman, seluruh luka diketahui, atau ditandu, jangan pindahkan korban secara buru-buru
Buat catatan lengkap mengenai penderita, lokasi kecelakaan dan pengobatan atau yang telah dilakukan
Beberapa pertimbangan lain bagi si penolong adalah :
Memperhatikan tempat dan keadaan disekitar kejadian
Memperhatikan keadaan korban
Merencanakan pertolongan yang tidak gegabah, cepat, tepat, dan aman.
Jika korban dalam kondisi kritis, memikirkan tindakan bila korban meninggal
Pendarahan
Pendarahan adalah rusaknya dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh luka paksa atau penyakit sehingga darah keluar dari tubuh melalui luka, seperti luka robek, luka sayatan, luka tusuk dan lain-lain.
Jenis Perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Perdarahan luar (terbuka),
pendarahan yang dapat dilihat dengan jelas dengan adanya darah yang keluar dari luka. Luka ini berada di permukaan luar kulit atau bagian tubuh. Untuk membantu menggambarkan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mendokumentasikan bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.
Perawatan untuk Perdarahan luar, antara lain:
Tekanan Langsung
Ketinggian
Titik Tekan
Mobilisasi
Perdarahan dalam (tertutup), pendarahan ini tidak tampak terlihat dan darahpun tidak keluar banyak dari luka, ciri-ciri pendarahan dalam seperti memar. Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.
Gejala dan Tanda
Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa adalah sebagai berikut:
Batuk darah berwarna merah muda
Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi)
Ada memar
Bagian perut terasa lunak.
Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia, sehingga bila darah korban ini bisa masuk ke dalam tubuh penolong maka ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit.
Perdarahan dalam harus menimbulkan dugaan pada beberapa keadaan seperti :
Riwayat benturan benda tumpul yang kuat;
Memar;
Batuk darah;
Muntah darah;
Buang air besar atau air kecil berdarah;
Luka tusuk;
Patah tulang tertutup;
Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut.
Perawatan Perdarahan
Perlindungan terhadap infeksi pada pendarahan :
Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan
Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
Dekontaminasi atau pembuangan bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh korban.
Pada pendarahan besar:
Jangan buang waktu mencari penutup luka
Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.
Bila tidak berhenti maka meninggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak), bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
Pertahankan dan tekan cukup kuat.
Pasang pembalutan penekan
Pada pendarahan ringan atau terkendali :
A. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
B. Tekan sampai berdarah
C. Mempertahankan penutup luka dan balut
D. jangan menyarankan membuka penutup luka atau balutan pertama
Perdarahan dalam atau curiga ada pendarahan dalam
A. Baringkan dan istirahatkan penderita
B. Buka jalan napas dan pertahankan
C.Periksa secara berkala pernapasan dan denyut nadi
D. Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi syok
e. Jangan beri makan dan minum
F. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
G. Rujukan ke fasilitas Kesehatan
Patah Tulang
Patah tulang adalah ketika kekuatan yang diberikan terhadap tulang lebih kuat dari tulang dapat menanggung, sehingga dapat mengganggu struktur, kekuatan tulang, dan menyebabkan rasa sakit, hilangnya fungsi dan kadang-kadang pendarahan dan cedera di sekitar lokasi.
Gejala patah tulang
Gejala pada patah tulang bervariasi, maka terlebih dahulu kota mengetahui gelaja tersebut, antara lain:
Sakit pada area anggota badan
Pembengkakan;
Memar;
kelainan bentuk;
Jenis patah tulang
Jenis patah tulang memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada sebagian korban patah tulang kaki sampai bagian anggota tulangnya menembus kulit akibat benturan yang sangat keras. Jenis patah tulang ,antara lain:
patah Tertutup (sederhana) – patah tulang tidak menembus kulit;
patah Terbuka (gabungan) – patah tulang menonjol keluar melalui kulit, atau luka mengarah ke lokasi fraktur. Infeksi dan pendarahan eksternal lebih mungkin terjadi.
Pertolongan pertama untuk patah tulang
Tindakan Pertolongan pertama untuk mematahkan tulang dengan cara imobilisasi (pemembatasi gerakan) daerah luka. Penyangga dapat digunakan untuk ini. Kontrol pendarahan eksternal. Pecah yang rumit di mana anggota tubuh sangat cacat mungkin perlu disesuaikan sebelum pembidaian – hanya paramedis atau staf medis harus melakukan hal ini. Terapi dengan kondisi yang darurat, penolong pertama harus bisa melakukan tindakan pertolongan pertama pada korban. Alat yang digunakan pada pertolongan patah tulang, antara lain:
mitela: sebagai pengikat dan penutup luka
bidai: sebagai penyangga anggota tulang yang patah
Rumus PPGD
Dalam ppdg ada rumus yang harus digunakan saat menangani korban yaitu DRSABC dan artinya adalah sebagai berikut:
Bahaya (Bahasa)
Kita harus tau bahaya apa yang di alami si korban.
R (Respon)
Kita harus memberikan respon yang baik saat menangani korban.
Harus (Meminta Bantuan)
Jika kita tidak bisa menangani korban sendiri, kita harus meminta bantuan kepada orang di sekitar kita.
Saluran Pernapasan
Jika kita sedang menangani korban yang melukai kita terlebih dahulu harus melihat pernapasan si korban apakah setabil atau tidak.
Bernapas (Denyut Nadi)
Saat kita menangani korban kita harus melihat denyut nadi si korban karna itu yang paling utama .
Sirkulasi
Pastikan saat kita menangani korban oksigen yang di dapat korban haruslah baik dan benar pastikan kita tidak mengerumuni si korban agar korban tidak merasa sesak.
Alat-Alat PPGD :
Betadine
Kapas
Perban
Obat-obatan
Minyak angin
Pisau
Gunting
Obat pribadi
Pembalut
Pengirim
Tandu
Alkohol
Pertolongan Pertama Gigitan Ular
Merawat gigitan ular
Terlebih dahulu kita harus memahami bekas gigitan ular. Bekas gigitan ular tidak bisa hanya berbentuk barisan gigi. sedangkan untuk ular berbisa juga menunjukkan bekas gigi taring, akan tetapi diatas gigi taring terdapat dua tusukan gigi taring (dua lubang tusukan kecil) karena gigi taring ular berbisa menyerap racun berbisa.
Tidak semua ular berbisa,akan tetapi hidup penderita/korban tergantung pada diagnosis yang tepat,maka pada keadaan yang meremehkan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa.sifat bisa/racun ular terbagi tiga,yaitu:
Hematotoksin (keracunan dalam)
Neurotoksin(racun yang menyerang sistem saraf)
Histaminik (racun yang menyebabkan alergi pada korban)
Nyeri yang sangat dan bengkak dapat timbul pada gigitan,penderita dapat pingsan,suka pernafasan dan mungkin disertai muntah.sikap penolong yaitu menenangkan korban itu sangat penting karna rata-rata penderita bisa takut mati.
Pertolongan pertama pada gigitan ular berbisa. Penanganan pertama pada gigitan ular berbisa, antara lain:
tenangkan korban terlebih dahulu dan usahakan korban tidak boleh menggerakkan agar sirkulasi darah menjadi lambat;
diamkan anggota kaki atau tangan yang menekan gigitannya, usahakan posisi kaki atau tangan berada di posisi bawah jantung;
gunakan kain atau tali untuk mengikat bagian antara luka dan jantung;
bersihkan dengan alkohol;
keluarkan bisa dengan penghilang racun atau membuat sayatan X;
lakukan pemijatan disekiar sayatan untuk mengeluarkan bisa.
Hipotermia
Hipotermia adalah keadaan suhu tubuh manusia berada dibawah 35°C. Gejala hipotermia dapat diketahui dengan jelas, antara lain:
1. menggigil kedinginan;
2. korban mudah lelah dan ngantuk;
3. pandangan kabur;
4. mental dan fisik menjadi lemah;
5. panik dan kebingungan;
6. nafas menjadi lamban;
7. anggota badan mudah kram lalu pingsan.
Cara Penanganan hipotermia antara lain :
memindahkan korban ke tempat yang terlindung dari terpaan angin dan hujan;
korban harus dalam keadaan hangat dan kering;
periksa saluran pernafasan dan denyut nadi;
masukkan korban pada kantong tidur agar suhu badan korban menjadi hangat;
bisa dilakukan dengan berbagi panas tubuh dari orang lain;
berikan korban makanan yang hangat dan minuman yang manis.
Cara Menangani Asma :
Asma adalah penyempitan/gangguan saluran pernafasan.
Gejala asma antara lain:
Suka bicara tanpa henti,untuk menarik nafas
Otot bantu nafas terlihat menonjol(dileher)
Irama nafas tak teratur
terjadi perubahan warna kulit(merah/pucat/kebiruan/sianosis)
menurunnya kesadaran (gelisah/maracau)
Penanganan Asma
Tenangkan korban
Bawa ke tempat yang sejuk
Posisikan setengan duduk
Atur nafas
Beri oksigen(bantu) bila diperlukan
Tandu
Tandu adalah alat yang digunakan untuk mengevakuasi seseorang yang mengalami kecelakaan agar bisa dibawa ke tempat yang lebih layak untuk mendapatkan perawatan.tandu ini sangat bermanfaat untuk memudahkan dalam menolong korban,dan korban yang mengalami luka pun akan tetap nyaman untuk dibawa.selain membawa korban tandu juga bisa membawa barang di bawa korban agar tidak berat.
Hal yang perlu disiapkan:
Tongkat
Tali pandu
Kemampuan Teknik Tali-Menali
Cara pembuatan:
Kamu bisa membuat tandu berdua dengan seorang teman. Masing-masing memegang satu buah tongkat. Lalu sejajarkan dua tongkat yang akan digunakan.
Siapkan tali yang akan digunakan. Kalau tali pandu yang kamu miliki pendek, sambung dulu keduanya dengan simpul mati.
Ambil ujung tali pandu pertama dan ikat di ujung tongkat dengan simpul pangkal (jangan terlalu ujung, sisakan ruang untuk pegangan tangan). Buat simpul dengan kuat.
Lakukan langkah ketiga, untuk tali pandu dan tongkat satunya. Buat simpul kedua dengan jarak yang sama dengan ujung tongkat.
Ikatkan tali pandu dari tongkat pertama ke tongkat kedua dengan simpul pangkal sejajar dengan posisi ikatan pangkal tongkat salah satunya sepanjang siku tangan. Lakukan juga untuk tongkat satunya.
Langkah selanjutnya untuk membuat tempat pembaringan atau badan tandu. Silangkan kedua tali agar masing-masing tali kembali ke tongkat dimana ujung tali tersebut terikat terakhir.
Setelah tali pandu tersilang dengan baik, ikatkan masing-masing tali pandu ke tongkat (kanan-kiri) dengan simpul jangkar.
Ulangi langkah 6 dan 7 hingga simpul tali mencapai ujung tongkat. Buatlah simpul yang kuat agar tandu tidak kendor dan mudah terlepas dari talinya. Tarik tali pandu dengan kuat untuk memastikan tali pandu terikat dengan sempurna pada tongkat.
Untuk mengakhiri proses pembuatan tandu ini tutup ujung simpul dengan cara membuat tandu langkah 5.
Cara Mengatasi Lemah Jantung
Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung atau terdapat kerusakan pada jantung .
Gejala Lemah Jantung
Sakit di dada
Pederita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
Kadang sampai tidak merespon terdapat suara
Denyut nadi tak teraba/lemah
Gangguan Pernapasan
Muntah mual dan merasa tidak enak
Kepala terasa ringan
Kerigat berlebihan
Kulit berubah pucat/kebiruan
Penanganan Lemah Jantung
Tenangkan korban
Membunuh korban
Posisi duduk
Buka jalan pernafasan dan atur pernafasan
Longgarkan pakaian dan barang-barang yang mengikat pada badan
Jangan beri makan/minum terlebuh terlebih dahulu
Jangan biarkan dirimu sendiri
Upaya Dan Penguasaan Teknik Dasar
Upaya Pertolongan terhadap penderita gawat darurat harus dipandang sebagai satu sistem yang terpadu dan tidak terpecah-pecah, mulai dari tahap pra rumah sakit, tahap rumah sakit, dan tahap rehabilitasi. Hal ini karena kualitas hidup penderita pasca cedera akan sangat bergantung pada apa yang telah dia dapatkan pada periode Pre Hospital Stage bukan hanya tergantung pada bantuan di fasilitas pelayanan kesehatan saja. Jika di tempat pertama kali kejadian penderita mendapatkan bantuan yang optimal sesuai kebutuhannya maka risiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Bisa diilustrasikan dengan penderita yang terus mengalami pendarahan dan tidak dihentikan selama periode Pre Hospital Stage, maka akan sampai ke rumah sakit dalam kondisi gagal ginjal. Penderita dengan kegagalan pernapasan dan jantung kurang dari 4-6 menit dapat diselamatkan dari kerusakan otak yang ireversibel. Syok karena kehilangan darah dapat dicegah jika sumber pendarahan teratasi, dan kelumpuhan dapat dihindari jika upaya mengeluh & transportasi cedera tulang belakang dilakukan dengan benar.
Oleh karena itu orang yang menjadi first responder harus menguasai lima kemampuan dasar yaitu :
Menguasai cara meminta bantuan pertolongan
Menguasai teknik bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru)
Menguasai teknik menghentikan pendarahan
Menguasai teknik memasang balut-bidai
Menguasai teknik saluran dan transportasi
Pemeriksaan Lengkap
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyakit yang diderita korban dan dapat ditangani dengan semestinya agar tidak bertambah parah.
Contohnya, patah tulang tertutup dapat menjadi patah tulang terbuka, apabila korban bergerak. Pemeriksaan meliputi seluruh badan mulai dari kepala sampai jari kaki. Ada sepuluh tahapan yang dimulai dari pemeriksaan bagian kepala.
Periksa kulit kepala, mulai bagian dekat leher sampai ke bagian atas kepala. Bertujuan untuk memeriksa adanya luka memar atau gores.
Periksa tengkorak apakah ada bagian yang terdesak ke dalam
Periksa telinga dan hidung apakah ada luka
Periksa tulang leher apakah patah atau ada goresan
Periksa bagian data, apakah patah atau luka. Perhatikan dan periksa
Periksa perut apakah kejang lunak atau berubah warna
Periksa bagian panggul apakah patah
Periksa seluruh anggota badan apakah ada yang patah
Periksa apakah ada kelumpuhan
Periksa bagian pantat, apakah ada yang patah atau luka, berhati-hatilah bila menduga ada kerusakan pada tulang belakang
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) tersebut sebagai penguat keterampilan Pada siswa pecinta alam agar bisa mempelajari dan menangani korban ketika dalam situasi keritis yang penting adalah jangan panik karena Ketika kita panik saat menangani korban semua akan riuh dan korban pun akan lama mandapatkan solusi pertama . Kita juga sebagai penolong harus memahami cara-cara dan juga rumus saat menangani korban yang membutuhkan bantuan.
SARAN
Kami penulis menyarankan buat kita semua sebagai pelajar pecinta alam supaya bisa dan lebih mahir menguasai Teknik ppgd karna ini sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat baik di pondok di rumah maupun di sekolah karna kita tidak tau apa yang akan kita hadapi di depannya jadi lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Belum ada Komentar untuk "MATERI PPGD (PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT)"
Posting Komentar